Kamis, 27 September 2012

7 Aktor Kungfu Terbaik Di Dunia

7 Aktor Kungfu Terbaik Di Dunia

7. Gordon Liu

Bagi para penggemar Sun Go Kong a.k.a. Kera Sakti mungkin sudah tak asing lagi dengan nama satu ini. Dia berperan sebagai Gu Mo Ong sang siluman kerbau yang mata keranjang. Namun perlu diketahui bahwa Gordon Liu ini adalah actor bela diri yang sangat tangguh. Di eranya dulu gerakan-gerakannya sebagai biksu shaolin sangat memukau. Dan mungkin karakter sebagai biksu shaolin inilah yang begitu melekat pada film-film Shaw Brothers di tahun 80-an. Gordon terkenal di Hollywood saat dia membintangi Dwilogi Kill Bill.

 
6. Hwang Jang Lee

Hwang Jang Lee adalah seorang actor laga Hong Kong yang sebenarnya berdarah Korea. Mungkin tidak banyak dari kita yang mengenalnya saat disebutkan nama Hwang Jang Lee. Namun saat kita melihat wajahnya maka kita akan segera mengenalnya sebagai Silver Fox (salah satu karakter antagonis yang diperankannya) atau Thunderfoot (musuh Jackie Chan dalam Drunken Master).

Hwang Jang Lee memang lebih terkenal sebagai karakter antagonis. Tapi walau demikian tidak jarang dari kita yang berdecak kagum dengan kemahiran bela dirinya itu. Pada masanya mungkin dialah yang pertama kali memperagakan dua kali tendangan kaki dalam satu lompatan yang lazim terlihat di jaman sekarang. Dia juga menemukan beberapa gerakan akrobatik yang pada saat itu tidak pernah terpikirkan oleh orang lain.

 
5. Yuen Biao

Yuen Biao memiliki keahlian khusus dalam seni bela diri kungfu dan telah bekerja dalam lebih dari 80 film sebagai aktor, stuntman dan koreografi aksi laga. Bersama-sama dengan "saudaranya" lulusan dari Sekolah Opera Peking, Sammo Hung dan Jackie Chan, ia adalah salah satu dari anggota Seven Little Fortunes.

Di awal-awal tahun 1970an, Yuen mulai bekerja sebagai seorang stuntman dan peran pembantu. Setelah berperan dalam beberapa film Yuen menjadi seorang stunt untuk Bruce Lee di film Enter the Dragon (1973). Dia juga adalah salah satu "tiruan" dari Bruce Lee dalam film Game of Death (1978), melakukan berbagai macam gerakan akrobatik dan stunt dimana Bruce Lee "body double" (****wondo expert, Tai Chung Kim) tidak dapat melakukannya. Yuen tetap bekerja sebagai seorang stuntman, dan juga sebagai aktor di dunia industri perfilman Hong Kong.

Akhir tahun 1970an dan awal-awal tahun 1980an, berkat hubungan baiknya Sammo Hung dan Jackie Chan, ia mulai bekerja secara rutin sebagai aktor. Selain itu ia juga muncul dalam beberapa peran kecil dalam beberapa film seperti Hung trilogi Lucky Stars.


4. JET LI


Siapa yang tak kenal master Wong Fei Hung? Seorang tabib china yang juga jago kungfu. Kisah Wong Fei Hung diangkat ke layer lebar melalui Once Upon a Time in China. Dan saat itu Jet Li lah yang berperan sebagai legenda bangsa China itu. Peran Jet Li sebagai mater Wong benar-benar begitu hidup dan melekat.

Jet Li adalah 1 dari sekian banyak aktor yang tak pernah mengenyam pendidikan formal dalam bidang akting. Terlahir dengan nama Li Lian Jie pada tanggal 26 April 1963 di Beijing, Jet Li mengawali karirnya di dunia film dari Wushu.

Jet Li mulai mempelajari ilmu bela diri ini sejak ia berumur 8 tahun. Banyak sudah medali yang ia peroleh dari menjadi atlet Wushu ini.

Saat terjadi booming film-film Kung Fu di Cina sekitar tahun 80-an, daya tarik dunia peran ini mempesona Jet Li yang belum juga berusia 20 tahun. Jet Li terjun ke dunia film dalam film pertamanya SHAOLIN TEMPLE.

 
3. JACKIE CHAN

Jackie Chan adalah aktor, sutradara, stuntman dan penyanyi yang terkenal dengan kebiasaannya yang tidak pernah menggunakan pemain pengganti dalam adegan-adegan berbahaya dalam film-filmnya. Selain 'seni' perkelahian yang digunakan dalam adegan-adegannya. Dan salah satu film yang membuatnya naik daun adalah Trilogi Police Story.

Jackie yang selalu bermain beradegan kung fu di hampir semua film-filmnnya, berbeda di film terbarunya SHINJUKU INCIDENT. Ia tidak beradegan kung fu dan juga tidak berperan sebagai sutradara sebagaimana film-film Jackie terdahulu.

 
2. SAMMO HUNG

Sammo Hung adalah seorang aktor, produser dan sutradara film laga Hong Kong yang cukup dikenal akan hasil kerja dalam bidang seni bela diri Cina dan dunia perfilman di Hong Kong. Ia pernah menjadi koreografi pertarungan untuk beberapa orang terkenal, seperti, Bruce Lee, Jackie Chan, King Hu, Stephen Chow dan John Woo.

Hung adalah tokoh yang sangat penting yang membawa gelombang perubahan baru di Hong Kong di tahun 1980an, membantu perkembangan seni bela diri dan memulai Jiang Shi genre (mayat penghisap darah).

Hung juga dikenal sebagai "Dai Goh", sampai pembuatan film Project A, yang menampilkan kedua aktor terkenal tersebut. Karena Hung adalah yang tertua diantara mereka, kung fu "brothers", dan yang pertama kali terkenal di dnia perfilman, maka ia mendapatkan nama julukan baru, "Dai Goh Dai", yang artinya, Saudara Tertua atau Saudara yang Tertua

 
1. BRUCE LEE

Bruce Lee dikenal sebagai aktor aktion legendaris China yang populer dengan film-film silatnya. Selain sebagai aktor, Lee juga seorang produser film, yang memproduksi film-film Hongkong, di samping terkenal juga sebagai seorang master kung fu dan penulis buku.

Pria yang juga memiliki nama Li Xiao Long ini, mengeluti dunia akting sejak usia balita, di mana ayahnya yang juga pemain opera sering mengajak dirinya bermain di pangung. Hingga akhirnya pada usia 18 tahun, ia telah membintangi 20 film. Dimana film-film terkenal yang dibintanginya di antaranya WAY OF THE DRAGON, ENTER THE DRAGON, FIST OF FURY, THE GREEN HORNET, dan lain-lain.

Tidak hanya film yang menjadi karya Lee, aktor yang menempuh ilmu filsafat selama kuliah itu juga seorang penulis buku. Selain juga menciptakan sebuah seni bela diri yang ia diberi nama Jeet Kune Do, yang dipadukan dari ilmu bela diri, fisika dan ajaran tao yang selama ini dipelajarinya

7 Pahlawan Revolusi Indonesia

1. Supriyadi
Siapa sih yang tidak kenal dengan sosok pahlawan satu ini. Kalo elo-elo gak tau, tandanya pas pelajaran sejarah pada tidur di kelas ya, hehehe…Supriyadi adalah pahlawan nasional Indonesia, pemimpin pemberontakan pasukan Pembela Tanah Air (PETA) terhadap pasukan pendudukan Jepang di Blitar pada Februari 1945. Ia ditunjuk sebagai menteri keamanan rakyat pada kabinet pertama Indonesia, namun tidak pernah muncul untuk menempati jabatan tersebut. Pada waktu itu, Supriyadi memimpin sebuah pasukan tentara bentukan Jepang yang beranggotakan orang orang Indonesia. Karena kesewenangan dan diskriminasi tentara Jepang terhadap tentara PETA dan rakyat Indonesia, Supriyadi gundah. Ia lantas memberontak bersama sejumlah rekannya sesama tentara PETA. Namun pemberontakannya tidak sukses. Pasukan pimpinan Supriyadi dikalahkan oleh pasukan bentukan Jepang lainnya, yang disebut Heiho. Kabar yang berkembang kemudian, Supriyadi tewas. Tetapi, hingga kini tidak ditemukan mayat dan kuburannya. Oleh karena itu, meski telah dinobatkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah, keberadaan Supriyadi tetap misterius hingga kini. Sejarah yang ditulis pada buku-buku pelajaran sekolah pun menyebut Supriyadi hilang. Namun yang membikin sosok Supriyadi semakin misterius adalah banyaknya kemunculan orang-orang yang mengaku sebagai Supriyadi. Salah satu yang cukup kontroversial adalah sebuah acara pembahasan buku ‘Mencari Supriyadi, Kesaksian Pembantu Utama Bung Karno’, yang diadakan di Toko Buku Gramedia di Jalan Pandanaran Semarang. Dalam acara itu, seorang pria sepuh bernama Andaryoko Wisnu Prabu membuka jati diri dia sesungguhnya. Dia mengaku sebagai Supriyadi, dan Kini berusia 88 tahun. Namun sampai sekarang pengakuan tersebut belum bisa dibuktikan kebenarannya, meski secara perawakan dan sejumlah saksi membenarkan klaim tersebut.

2. Tan Malaka
Salah satu sosok pahlawan nasional kita yang terlupakan. Mungkin salah sedikit (atau satu-satunya) sosok pahlawan yang memiliki kisah petualangan dari negara ke negara lain dan menjadi sosok yang paling dicari oleh Belanda dan banyak negara lain. Selain itu, pada masa revolusi kemerdekaan keberadaannya selalu dicari oleh para pejuang pada saat itu (termasuk oleh Bung Karno) karena hobinya melakukan penyamaran untuk menghindari mata-mata musuh, sehingga sosoknya selalu misterius dan tidak banyak yang mengenal dengan pasti seperti apa sosok yang bernama asli Sutan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka itu. Namun sayangnya keberadaan dari tokoh aliran kiri ini hilang secara misterius dalam pergolakan revolusi kemerdekaan itu. Konon kabarnya Tan Malaka dibunuh pada tanggal 21 Februari 1949 atas perintah Letda Soekotjo dari Batalyon Sikatan, Divisi Brawijaya di daerah Kediri, Jawa Timur. Hingga kini makamnya tidak pernah bisa ditemukan.

3. Gunadarma
Borobudur dan Gunadarma adalah dua nama yang tidak bisa terpisahkan. Dalam sejumlah literatur, Candi Borobudur diarsiteki oleh sekelompok kaum atau sekelompok brahmana yang meletakkan dasar pada sebuah tempat pemujaan nya dan kemudian entah beberapa waktu kemudian (kemungkinan bisa puluhan, ratusan atau malah ribuan) dibuatkan sebuah proyek mega raksasa, pemberian sebuah “kulit” yang katanya dikepalai oleh seorang arsitek bernama Gunadarma. Sedangkang siapa sebenarnya sekelompok kaum brahmana yang terdahulu tidak diketemukan catatan resmi tentang mereka, kemudian cerita tentang kepala penanggung jawab mega proyek pembuatan “kulit” situs tersebut yaitu Gunadarma juga tidak ada sebuah keterangan resmi mengenainya, bisa jadi kata Gunadarma adalah sebuah kata symbol dan bukan merupakan nama seseorang. Kalau memang benar Gunadarma yang mengarsiteki pembangunan Candi Borobudur, maka perlu kita acungi jempol (kalo perlu pake empat kaki!) bagaimana Gunadarma melakukan perencanaan yang tepat dengan kondisi teknologi yang pada saat itu belum begitu canggih. Namun sampai saat ini nama Gunadarma dan Borobudur itu sendiri masih menjadi misteri yang belum bisa diungkapkan dengan tuntas.

4. Ki Panji Kusmin
Suatu ketika majalah Sastra, dengan cetakan tahun VI No. 48, Agustus 1968, memuat sebuah cerpen yang berjudul Langit Makin Mendung yang dikarang oleh Ki Panji Kusmin (diduga ini nama samaran). Cerpen ini bercerita tentang Nabi Muhammad yang memohon izin kepada Tuhan untuk menjenguk umatnya. Disertai malaikat Jibril, dengan menumpang Bouraq, Nabi mengunjungi Bumi. Namun Bouroq bertabrakan dengan satelit Sputnik sehingga Nabi serta Malaikat Jibril terlempar dan mendarat di atas Jakarta. Di situ Nabi menyaksikan betapa umatnya telah menjadi umat yang bobrok. Cerpen ini adalah sindiran terhadap laku keagamaan masyarakat luas yang ''menyimpang'' pada waktu yang belum jauh berselang dari terjadinya Tragedi 1965. Namun akibat penerbitan Cerpen yang bikin heboh umat ini, Ki Panji Kusmin dituduh telah melakukan penodaan terhadap agama karena mempersonifikasikan Tuhan, Nabi Muhammad, dan Malaikat Jibril. Tanpa ampun lagi H.B. Jassin selaku penanggung jawab majalah itu dibawa ke pengadilan dan dipaksa untuk mengungkap siapa sebenarnya Ki Panji Kusmin. H.B. Jassin menolak untuk mengungkap jati diri Ki Panji Kusmin. Untuk itu ia dituntut Pengadilan Tinggi Medan dan divonis in absentia berupa kurungan selama satu tahun dan masa percobaan dua tahun. Dan sampai saat ini pun identitas dari Ki Panji Kusmin tidak terungkap dan dibawa hingga ke liang lahat oleh H.B. Jassin.

5. Imam Sayuti alias Tebo
Suatu hari, pada 1970 hiduplah sepasang suami-istri Fai dan Nasikah di lereng Gunung Watungan, Desa Wuluhan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Fai bekerja sebagai kuli bangunan, istrinya membantu mencari kayu di hutan Ambulu. Masih pengantin baru, konon mereka belum sempat berhubungan suami-istri, Fai pergi ke kota untuk bekerja di proyek. Fai pun pamit untuk jangka waktu lama. Ternyata, baru tiga hari pamitan, 'Fai' pulang lagi menemui Nasikah. (Dipercaya sebagai gendruwo atau makhluk halus. Postur, cara bicara, suara, dan perilakunya persis Fai, sang suami asli). Nah, si gendruwo yang menyamar sebagai Fai ini kemudian menyetubuhi Nasikah. Nasikah, wanita desa itu, tenang-tenang saja karena menganggap 'laki-laki' itu suaminya yang sah. Bulan ketujuh Nasikah hamil, Fai palsu pamit. Datanglah Fai yang asli. Maka gegerlah sudah keluarga baru ini. Untung saja, ulama terkemuka di Ambulu meminta Fai untuk bersabar karena istrinya tidak selingkuh. Ada pesan atau isyarat spiritual yang terjadi dengan istrinya. Lalu, lahirlah bayi penuh rambut di tubuh dengan bintik-bintik merah. Orang tuanya memberi nama Imam Sayuti. Tapi laki-laki kekar ini diberi nama gaib, Tebo, sesuai dengan petunjuk 'dari langit'. Tebo kemudian diasuh oleh pasangan suami-istri ini layaknya anak mereka sendiri. Sosok ini cukup menarik perhatian ketika Tebo dititipkan oleh manajer Wahana Misteri (penyelenggara pameran yang berkaitan dengan hal-hal gaib) pada tahun 1990 dan menjadi bintang pameran di sana. Akhirnya kontroversi keberadaan sosok ini merebak. Tentu suatu hal yang ganjil jika ada makhluk alam lain bisa ’bersetubuh’ dengan manusia dan melahirkan manusia ’gado-gado’. Hingga saat ini belum ada penelitian yang lebih ilmiah untuk membuktikan keberadaan ’makhluk’ ini.

6. Perobek Bendera Belanda Di Hotel Oranje
Peristiwa 10 November 1945 tentu tidak lepas dari dipicunya oleh salah satu peristiwa yang paling heroik, yaitu perobekan bendera Belanda di atas Hotel Oranje. Kisah ini dipicu oleh berita bahwa di Hotel Oranje di Tunjungan telah dikibarkan bendera Belanda merah-putih-biru oleh Mr Ploegman. Tentu saja hal tersebut tidak diterima oleh para arek-arek Suroboyo yang merasa pengibaran bendera tersebut dianggap sebagai penghinaan sebagai bangsa yang merdeka. Pada akhirnya Mr. Ploegman dibunuh oleh seorang pemuda mendekati dirinya tanpa ia ketahui dan menusukkan pisaunya bertubi-tubi. Pada saat itu Mr. Ploegman menghadapi ribuan massa di depan hotel yang menuntut penurunan bendera triwarna tersebut. Pada saat itu teriakan untuk menurunkan bendera kian membahana. Sejumlah pemuda telah membawa tangga untuk naik ke atap hotel, terdapat 8 sampai 10 pemuda. Dari atap ada yang naik ke tiang bendera dalam gemuruh teriakan, lalu bagian biru bendera itu pun dirobek, dan jadilah kini Sang Merah Putih yang berkibaran di angkasa. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah siapakah yang menjadi perobek bendera tersebut? Dalam kondisi yang sangat kacau dan penuh massa, tentu tidak mudah bagi para saksi sejarah untuk mengetahui secara pasti siapakah yang melakukannya.

7. Penulis Buku Darmogandhul
Mungkin di antara karya-karya sastra kuno berbahasa Jawa, kitab Darmogandhul adalah salah satu sastra Jawa yang sangat kontroversial. Selain isinya banyak memutarbalikkan ajaran agama tertentu, juga kitab ini sarat dengan sejumlah keganjilan-keganjilan sejarah sebenarnya. Walaupun menggunakan latar belakang kisah runtuhnya Majapahit dan berdirinya kerajaan Demak Bintara, namun kisah Darmogandhul mencuatkan hal-hal yang tidak masuk akal pada zamannya. Senjata api baru dikenal sejak kedatangan bangsa Eropa ke bumi Nusantara. Darmogandhul ditulis setelah kedatangan bangsa Eropa, bukan pada saat peralihan kekuasaan dari Majapahit ke Demak Bintara. Lalu siapakah sebenarnya penulis kitab ini? Sampai saat ini belum ada yang bisa menunjukkan secara pasti siapakah pengarang kitab ’ngawur’ ini. Namun dari sejumlah analisis tulisan dan latar belakang sejarah dalam kitab itu, Darmogandhul ditulis pada masa penjajahan Belanda. Penulis Darmogandul bukan orang yang tahu persis sebab-sebab keruntuhan Majapahit yakni Perang Paregreg yang menghancurkan sistem politik dan kekuasaan Majapahit, juga hilangnya pengaruh agama Hindu. Kitab Darmogandhul diduga hanya produk rekayasa sastra Jawa yang dipergunakan untuk kepentingan penjajah Belanda.

Contoh - Contoh Geguritan Jawa

PETENGING WENGI

sumribit angin ngelus langit sore
manuk sriti bali ing pucuking cemara
nganti tekaning wengi sing nyenyet
gawang-gawang katon pasuryanmu

gawe tambah kekesing angin sore
tumlawung rasa kang ngulandara
wengi bakal tumeka maneh
bareng karo wewayanganmu
kang bakal ngebaki impen petenging wengi

lumaku turut petenging lurung
bakal gawang-gawang campur mega-mega
apa kudu tak buwang bareng karo lumingsiring wengi ?

PEPADANG BAKAL TUMEKA

angrantu sinambi jumangkah ing dalan kang peteng kebak sandungan
mecaki lurung lurung kang dawa satengahing ara-ara samun
bumi kang kapidak kebak sinengker
anggawa ganda bacin
manuk manuk dhandhang kekitrang wayah sore
peteng kang gemuleng ing angganing manungsa

wus sinerat ana ing kitab duk ing uni
pepadang bakal tumeka anggawa kabar bebungah
kanggo kita sami jalma manungsa
kang bakal amadhangi lurung-lurung, dalan-dalan lan ara-ara samun
amadhangi sakendhenging jagat raya
mara gage kita sami tumenga ing angkasa
mangayubagya rawuhipun sang pepadhang
kanthi mesu raga nutup babahan nawa sanga
mangestu nampi pepadhang …..

WAYAH ESUK PEDUT ANGENDANU

rong puluh tahun kepungkur aku lan sliramu nate mlaku ana dalan kene
saklawase ora nate ketemu
saliramu lan saliraku wus beda ora kaya biyen nalika isih tak kanthi
gandaning wengi mau isih sumrebak ngebaki pedut wayah esuk

wus aja mbok tangisi lakon kang wus kapungkur
wus pirang wayah ketiga tak lakoni nganti rambut warna ireng lan putih
ing dalan iki rong puluh tahun kepungkur
ana cerita rinajut endah

dik, kala kala sliramu isih dadi impenku
pirsanana ana nduwur kae
ana teja manther ing sela-selaning gegodongan
lan lintang panjer wengi sing isih kari sakmenir gedhene

saiki aku lan sliramu linambaran rasa kangen
simpenen kangenmu ana impen ***

LINTANG-LINTANG

lintang-lintang abyor ing tawang
cumlorot sliweran nalika alihan
kumleyang mencok ing socamu asihku
cahyane gumebyar sunare gilar-gilar
ing telenge atimu sliramu tansah dakantu

lintang-lintang alihan
cumlorot telu ana pundhakku
kawitan lintang abang lintang perang
kapindho lintang mirunggan lintang kamanungsan
pungkasan lintang kumukus lintang kadurakan

SEDYAKU

Wis, Jeng…
Aku sumeleh
nyelehake pangarep-arepku
marang katresnan lan kawigatenmu sing semu
yen nyatane amung semene
cunthele lelakonku…

Pepenginku tansah sumandhing
lan nresnani sliramu
kudu dakprunggel
sing luwih wigati, Jeng
donga lan pengestumu wae
tansah mili kanggo aku

Wis, Jeng
aku pamit
becik njembarake pikir
nggayuh kabegjan
mring ati lan katresnan satuhu
tan ora binagi ing liyan
sempurna ing guritan siji…

PEPADANG BAKAL TUMEKA

angrantu sinambi jumangkah ing dalan kang peteng kebak sandungan
mecaki lurung lurung kang dawa satengahing ara-ara samun
bumi kang kapidak kebak sinengker
anggawa ganda bacin
manuk manuk dhandhang kekitrang wayah sore
peteng kang gemuleng ing angganing manungsa

wus sinerat ana ing kitab duk ing uni
pepadang bakal tumeka anggawa kabar bebungah
kanggo kita sami jalma manungsa
kang bakal amadhangi lurung-lurung, dalan-dalan lan ara-ara samun
amadhangi sakendhenging jagat raya
mara gage kita sami tumenga ing angkasa
mangayubagya rawuhipun sang pepadhang
kanthi mesu raga nutup babahan nawa sanga
mangestu nampi pepadhang

KEKUDANGANKU

o, ngger sang ponang jabang bayi
bebarengan tangismu kang kejer sumusup ing wengi
sira wus lahir kanthi slamet
nyawang gumelaring jagat raya

yen sira nangis tak emban lan tak tembangake dandang gula lingsir wengi
kapurih sira bisa turu kanthi tentrem
yen sira mesem tak kudang tak liling

o, ngger sang ponang jabang bayi
tak gadang dadiya wong kang luhur bebudenmu ing tembe ***

kanggo: fabian moreno setiawan lan rubi dirgantara

UDAN WAYAH SORE

udan riwis-riwis nggawa angin gumanti
ora kaya nalika kang kawuri sing kebak pangarep-arep
dikaya ngapa lemah wus kebanjur teles

sesuk esuk yen sang surya wiwit sumunar
lan manuk kepodang colat-colot ana wit gedang
tak tunggu tekamu ing sak ngisore payung
tak kanthi lakumu tumeka ngendi

mbokmenawa sesuk sore wus ora udan riwis-riwis
marakake gawe kekesing ati
manuk kepodang wus mabur mangulon
nanging tetep tak tunggu tekamu ***

NALIKA SEPI

pasuryanmu sing bening
tumiba ing banyu mili turut pletheking surya
saya suwe tansaya adoh
ninggalake sepi

tan ana sabawa gumrisiking alang alang
aku mung bisa nyawang
pasuryanmu sing kagawa banyu mili turut kali
nganti datan katon kasaput pedut *

RON GARING

Wengi sansaya atis
nalika aku sesingidan ing sajroning swara gamelan
kang digawa dening angin

prasasat tan kendhat
anggonku kulak warta adol prungu
ananging isih mamring

aku wis pingin cecaketan
obormu kang makantar-kantar
madhangi jangkah lan jagatku

ana ngendi papanmu
lelana tapa brata
tanpa pawarta tanpa swara

aku kadya ron garing
kumleyang kabur kanginan
ing jagat peteng lelimengan

krasa luwih abot
anggonku ngadhepi dina-dina ing ngarep
mlakuku ora mantep

kagubet ribet lan ruwet
adoh saka cahyamu
pedhut ing sakindering pandulu

panjenengan
guruku, sihku, oborku
kancanana sukmaku sinau bab katresnan sajroning ati.
Pengarang: Budhi setyawan

LIRIK LAGU PSY "GANGNAM STYLE"

Oppan gang-namseutayil
Kang-namseutayil

Naje-neun ttasaroun inkanjeo-gin yeoja
Keopi hanjanye yeoyureuraneun pumkyeok i-nneun yeoja
Bami omyeon shimjangi tteugeowojineun yeoja
Keureon banjeon i-nneun yeoja

Naneun sana-i
Naje-neun neomankeum ttasaroun geureon sana-i
Keopi shikgido jeone wonsyas ttaerineun sana-i
Bami omyeon shimjangi teojyeobeorineun sana-i
Keureon sana-i

Areumdawo sarangseureowo
Keurae neo hey keurae baro neo hey

Areumdawo sarangseureowo
Keurae neo hey keurae baro neo hey

Chigeumbu-teo kal dekkaji kabol-kka

Oppan gang-namseutayil

Kang-namseutayil

Oppan gang-namseutayil

Kang-namseutayil

Oppan gang-namseutayil

Eh- sexy lady
Oppan gang-namseutayil

Eh- sexy lady
O-oo-o

Jeongsu-khae boijiman nol ttaen noneun yeoja
Ittaeda shipeumyeon mukkeot-deon meori puneun yeoja
Karyeot-jiman wen-manhan nochulboda yahan yeoja
Keureon gamkakjeo-gin yeoja

Naneun sana-i
Jeomjanha boijiman nol ttaen noneun sana-i
Ttae-ga dwehmyeon wahnjeon michyeobeorineun sana-i
Keunyukboda sasangi ul-tungbul-tung-han sana-i
Keureon sana-i

Areumdawo sarangseureowo
Keurae neo hey keurae baro neo hey

Areumdawo sarangseureowo
Keurae neo hey keurae baro neo hey

Chigeumbu-teo kal dekkaji kabol-kka

Oppan gang-namseutayil

Kang-namseutayil

Oppan gang-namseutayil

Kang-namseutayil

Oppan gang-namseutayil

Eh- sexy lady
Oppan gang-namseutayil

Eh- sexy lady
O-oo-o

Ttwiineun nom keu wiie naneun nom
Baby baby
Naneun mwol jom aneun nom

Ttwiineun nom keu wiie naneun nom
Baby baby
Naneun mwol jom aneun nom

You know what i’m saying

Oppan gang-namseutayil

Eh- sexy lady
Oppan gang-namseutayil

Eh- sexy lady
Oppan gang-namseutayil

LIRIK LAGU AVENGED SEVENFOLD "BAT COUNTRY"

                                                           


He who makes a beast out of himself
Gets rid of the pain of being a man

Caught here in a fiery blaze, won't lose my will to stay.

I tried to drive all through the night,
The heat stroke ridden weather,
the barren empty sights.
No oasis here to see,
the sand is singing deathless words to me.

Can't you help me as I'm startin' to burn (all alone).
Too many doses and I'm starting to get an attraction.
My confidence is leaving me on my own (all alone).
No one can save me
and you know I don't want the attention.

As I adjust to my new sights the rarely tired lights
will take me to new heights.
My hand is on the trigger I'm ready to ignite.
Tomorrow might not make it but everything's all right.
Mental fiction follows me;
show me what it's like to be set free.

Can't you help me as I'm startin' to burn (all alone).
Too many doses and I'm starting to get an attraction.
My confidence is leaving me on my own (all alone).
No one can save me and you know
I don't want the attention.

So sorry you're not here
I've been sane too long my vision's so unclear.
Now take a trip with me
but don't be surprised
when things aren't what they seem.

Caught here in a fiery blaze,
won't lose my will to stay.
These eyes won't see the same,
after I flip today.

Sometimes I don't know
why we'd rather live than die,
We look up towards the sky
for answers to our lives.
We may get some solutions
but more just pass us by,
Don't want your absolution
cause I can't make it right.
I'll make a beast out of myself,
gets rid of all the pain of being a man.

Can't you help me
as I'm startin' to burn (all alone).
Too many doses
and I'm starting to get an attraction.
My confidence is leaving me
on my own (all alone).
No one can save me and you know
I don't want the attention.

So sorry you're not here
I've been sane too long my vision's so unclear.
Now take a trip with me
but don't be surprised
when things aren't what they seem.
I've known it from the start all these good ideas
will tear your brain apart.
Scared but you can follow me
I'm too weird to live but much too rare to die.